Jakarta, Lensacyber.com | Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi yang melibatkan jual-beli jabatan, fee proyek, dan penerimaan gratifikasi. Selain Sugiri, turut ditetapkan tiga tersangka lain, yakni Sekda Ponorogo Agus Pramono, Direktur RSUD Harjono Yunus Mahatma, serta pihak swasta rekanan RSUD, Sucipto.
Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti yang cukup. Kasus ini bermula dari laporan masyarakat pada awal 2025.
Dalam penyidikan, KPK menemukan tiga pola korupsi:
1. Jual-beli jabatan Direktur RSUD Harjono Yunus Mahatma diduga memberikan Rp1,25 miliar agar posisinya tidak dicopot. Uang tersebut mengalir kepada Sugiri dan Agus dalam beberapa tahap sepanjang 2025.
2. Fee Proyek RSUD Harjono Tahun 2024 Sucipto selaku kontraktor proyek senilai Rp14 miliar diduga memberikan fee 10 persen atau sekitar Rp1,4 miliar. Dana tersebut kemudian diteruskan kepada Sugiri melalui perantara.
3. Gratifikasi 2023–2025 Sugiri diduga menerima Rp300 juta dari pejabat internal dan pihak swasta.
Beberapa pihak orang terdekat Bupati Ponorogo Diduga ikut melancarkan aksi yakni Sucipto sebagai Pelaksana, dan kerabat terdekat Bupati Yakni Yunus, Singgih, Ninik dan Elly sebagai penerima fee proyek
Saat operasi tangkap tangan (OTT) pada 7 November 2025, penyidik mengamankan uang tunai Rp500 juta yang diduga bagian dari transaksi suap.
KPK menyatakan akan memperluas penyidikan karena pola serupa diduga terjadi pada dinas lain di lingkungan Pemkab Ponorogo.
Para tersangka kini ditahan di Rutan KPK Merah Putih selama 20 hari pertama. Mereka dijerat pasal tindak pidana korupsi terkait suap dan gratifikasi.
_Bad
